BANDUNG, bandungkiwari – Bingkai foto Presiden dan Wakil Presiden yang ditutup kertas putih di SDN 085 Ciumbuleuit, Bandung, menarik perhatian Dinas Pendidikan Kota Bandung sampai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Kepala Sekolah SDN 085 Ciumbuleuit, Sri Sukoati mengaku sampai dihubungi langsung oleh Mendikbud, Muhadjir Effendy, Jumat (18/5/2018) pagi. Dituturkan, Muhadjir Effendy memberikan arahan untuk tidak terlarut dalam persoalan foto yang viral di media sosial itu.
"Saya ditelepon Pak Menteri, beliau bilang 'Bu tenang aja karena memang bukan disengaja’," kata Sri ketika ditemui di SDN 085 Ciumbuleuit, Jalan Bukit Raya, Kecamatan Cidadap, Jumat (18/5/2018).
Kepala Sekolah SDN 085 Ciumbuleuit, Sri Sukoati menunjukan berkas laporan klarifikasi tertulis yang dibuatnya untuk ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung. (Utara Jaya)
Kepada Mendikbud, Sri Sukoati juga menjelaskan bahwa dirinya sudah melalui sejumlah prosedur pemeriksaan. Menurutnya, Mendikbud sangat mengerti dengan kondisi di SDN 085 Ciumbuleuit. Dan Mudhadjir menilai masalah tersebut hanya salah paham semata.
"Beliau katanya tenang aja, kami sudah memahami. Beliau tahu hanya salah persepsi," kata Sri.
Ia pun menjelaskan bahwa penutupan foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk sterilisasi ujian, sehingga anak peserta ujian terbebas dari alat bantu termasuk foto.
Sri mengakui pihaknya teledor dan tidak segera membuka kembali kertas yang menutupi foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah sterilisasi ruangan tersebut.
"Betul saya akui tidak cermat, karena memang ada ketentuan juknis steril alat peraga, dan itu betul-betul kecerobohan tidak meneliti kembali dan saya serahkan ke guru dan panitia untuk mencopotnya kembali," ujarnya.
Sri sama sekali tidak menyangka bahwa sekolah yang dipimpinnya ternyata ramai diperbincangkan di dunia maya, setelah unggahan foto dan keterangan yang dilakukan akun Setyowati Pancasiwi di Facebook .
Setelah unggahan akun Setyowati Pancasiwi Minggu (13/5/2018) lalu, keesokan harinya Sri didatangi tim dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, pemeriksaan oleh Kemendikbud, dengan didampingi jajaran kepolisian dan TNI AD. (Utara Jaya)