-->

Menakar Potensi Indonesia Berkhilafah

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen



Akankah Khilafah Tegak di Indonesia ?
Oleh : Nasrudin Joha

Mediaoposisi.com- Sebagai seorang Mukmin ia harus menyadari betul bahwa hakekat kemenangan itu adalah Nasrulloh. Tidak ada kemenangan tanpa pertolongan Allah. Maka, ikhtiar yang benar untuk menjemput Nasrulloh adalah dengan melakukan aktivitas (amal) ketaatan.

Seorang Mukmin juga wajib mengimani, bahwa Nasrulloh itu hak prerogratif Allah SWT. Allah berikan kepada kaum yang dikehendaki, pada waktu tertentu, disegerakan atau ditunda, di wilayah tertentu atau di wilayah yang lain.

Jika kemenangan itu secara parsial ditafsirkan tegaknya hukum Allah, terwujudnya daulah Khilafah, maka kamus pertolongan Allah juga berlaku. Artinya, Allah SWT bisa berikan pertolongan dan kemenangan kepada kaum yang dikehendaki-Nya, pada waktu tertentu, disegerakan atau ditunda, di wilayah tertentu atau di wilayah yang lain.

Umat Islam di Indonesia adalah kaum tertentu yang mendiami wilayah tertentu juga mendapat peluang yang sama untuk mendapatkan pertolongan dan kemenangan, sehingga di negeri ini juga berhak atas tegaknya daulah Khilafah untuk yang pertama kali. Umat Islam Indonesia mendapat kesempatan yang sama sebagaimana umat Islam di Suriah, Afghanistan, Yaman, Irak, Palestina, dan diberbagai belahan bumi yang lain.

Soal yang patut diperbincangkan adalah faktor apa yang menjadi penyebab umat Islam Indonesia mendapat pertolongan Allah SWT dan Khilafah tegak di Indonesia ?

Jawabnya adalah ketika umat Islam Indonesia mampu merealisir amal ketaatan dalam menyongsong Nasrulloh tegaknya Khilafah. Amal ketaatan itu meliputi semua aspek dan dimensi. Taat dalam hal ibadah Mahdah, taat dalam akad dan muamalah, taat dalam memimpin dan mengelola keluarga, dan tentu saja taat dalam berpolitik.

Mustahil Khilafah itu tegak hanya dengan amalan ketaatan dalam aspek ibadah. Beribadah setaat apapun, tetapi jika dalam hal politik umat abai terikat dengan syarat, masih emoh berpolitik, masih berpolitik dengan demokrasi, masih terlena dengan hiruk pikuk Pilkada, pemilu dan Pilpres, maka amalan politik seperti ini tidak akan mengantarkan pada Nasrulloh dan kemenangan.

Ingat ! Kemenangan itu bukan karena jumlah, bukan karena hebatnya strategi, kemenangan itu hanya karena Nasrulloh. Untuk menjemput Nasrulloh, umat Islam di negeri ini wajib terikat dengan dalil syara dalam melakukan aktivitas politik memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyah.

Untuk mendapat pertolongan itu, umat Islam Indonesia wajib melakukan aktivitas politik sebagai berikut :

Pertama, umat Islam harus dibina dan membina masyarakat Indonesia dengan syariat Islam. Hanya syariat Islam yang dijadikan persepsi, standar hidup dan tujuan hidup. Umat Islam haus menggusur Sekulerisme, pragmatisme dan materialisme, sebagai persepsi, standar dan tujuan hidupnya.

Kedua, umat Islam harus berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam aktivitas dakwah amar makruf nahi munkar. Mengingatkan umat, mengontrol penguasa dan pejabat agar semua terikat dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Ketiga, umat Islam harus menjangkau dan mengingatkan kepada militer bahwa mereka memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam dakwah. Bahkan, militer memiliki kewajiban lebih utama dalam hal penegakan Khilafah dengan kekuatan dan senjata yang dimiliki. Dengan Nusyroh militer, makan dakwah Islam mendapatkan Himayah (perlindungan) dan kekuasaan untuk menegakkan Khilafah.

Keempat, penerimaan kekuasaan dari umat melalui institusi kekuasaan baik institusi politik khususnya institusi militer (Ahlul Quwwah). Jika militer mengumumkan berlepas diri dari kekuasaan sekuler sekaligus mengumumkan dukungan dan perlindungan penuh kepada dakwah Khilafah, maka hakekat penegakan Khilafah sudah didepan mata.

Khilafah dalam sekejap dapat ditegakkan di negeri ini, dengan pemberian Bai'at kepada seorang laki-laki, yang muslim, yang merdeka, yang baligh, yang adil dan memiliki kemampuan untuk memikul tugas-tugas kekhilafahan.


Untuk mencapai kondisi sebagaimana dijelaskan pada poin keempat, maka umat harus sungguh-sungguh melakukan aktivitas dakwah untuk menyadarkan umat, membentuk persepsi dan opini umum kerinduan pada Khilafah, membongkar makar jahat para penjajah kafir dan penguasa antek, mengadopsi kemaslahatan umum, memutus kepercayaan umat pada penguasa antek, sampai-sampai terjadi kondisi dimana umat hanya mau dipimpin dan diatur dengan syariat Islam saja, bukan yang lain.

Pengemban dakwah harus mengobarkan kontradiksi-kontradiksi penguasa, hakekat pengkhianatannya, memantik kemarahan umat agar umat benar-benar marah dan memukul kekuasaan dengan sekeras-kerasnya, sampai kekuasaan itu jatuh, sampai militer berpindah posisi, melepaskan loyalitas kepada penguasa dzalim dan memberikan loyalitas hanya kepada dakwah dan para pengembannya.

Jadi simple bukan untuk menegakkan Khilafah di Indonesia ? Tidak harus menunggu Khilafah tegak di negeri yang lain. Khilafah bisa tegak di negeri ini, dalam waktu yang dekat, dalam buaian dan asuhan para pengemban dakwah, dalam kontrol dan kendali jari jemari kita. [MO]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close