-->

Luhut: Saya Cium Tangan kalau Salah, Tiba-tiba urung berkunjung pada Diskusi Ilmiah Reklamasi, Mengapa?

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Luhut: Saya Cium Tangan kalau Salah, Tiba-tiba urung berkunjung pada Diskusi Ilmiah Reklamasi, Mengapa?

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kementeriannya membuka diri untuk menerima masukan mengenai reklamasi Jakarta. “Kami terbuka pada semua masukan. Kita juga manusia, bisa juga salah. Oleh karena itu, saya minta pada tim berkali-kali kaji detil. Dan kita kaji detail dan kita tidak menemukan. Masak, kita mau karena tekanan, omongan sana sini, terus lantas mundur? Ya, enggak bisalah. Kita harus yakin bahwa kita sudah melakukan kajian yang benar,” katanya saat mengisi Studium Generale di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Jumat, 3 Oktober 2017.

Luhut Binsar Panjaitan, secara tiba-tiba membatalkan kunjungannya ke kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang semula direncanakan akan hadir di Bandung. Selain Luhut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga semula mau hadir.

Luhut tadinya mau ke Bandung itu untuk menghadiri acara Lustrum XI Teknik Lingkungan ITB. Tapi tiba-tiba urung berkunjung entah apa alasannya. Batalnya kunjungan itu dikonfirmasi langsung panitia acara itu.

Pembatalan Luhut sendiri disayangkan oleh Aliansi Mahasiswa ITB yang melakukan aksi turun ke jalan sebagai bentuk penolakan mahasiswa terkait proyek reklamasi pantai Jakarta. Luhut sendiri sosok yang ngotot ingin proyek reklamasi dilanjutkan, bahkan Luhut kerap mengklaim nama ITB sebagai institusi kampus yang mendukung proyek reklamasi.

Para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi itu mempertanyakan keputusan pembatalan tersebut. Apalagi, pembatalan tersebut terkesan mendadak dan mengecewakan massa aliansi yang ingin mempertanyakan keputusan Menko Maritim yang mencabut moratorium proyek itu.

“Hal ini membuat massa merasa bahwa Menko Maritim tidak siap untuk berdiskusi secara ilmiah mengenai reklamasi teluk Jakarta,” begitu keterangan resmi yang diterima media, Sabtu (4/11).

Menurut pihak aliansi tersebut, pada proyek reklamasi teluk jakarta terdapat banyak kejanggalan. Sempat terhenti karena moratorium, reklamasi dilanjutkan atas keputusan dari Menko Maritim.

Reklamasi dinilai beberapa pihak termasuk kalangan akademisi salah satunya Dosen Teknik Kelautan ITB, Muslim Muin. Dia menilai reklamasi teluk Jakarta hanya akan membuat Ibukota semakin rentan terkena banjir.

“Pak Muslim juga mengatakan, akan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pemindahan PLTU, dan menimbulkan dampak sosial akibat hilangnya lahan mata pencaharian nelayan. Dia juga membantah segala alasan dilaksanakannya reklamasi teluk Jakarta. Dan kami sependapat dengan pendapat Pak Muslim itu,” begitu bunyi pernyataan tersebut

Aliansi mahasiswa ITB sangat menolak reklamasi teluk Jakarta juga menggarisbawahi mengenai tegaknya supremasi hukum pada proses reklamasi tersebut.

“Mereka menilai proyek ini tidak dapat dilakukan karena melanggar beberapa aturan,” kata keterangan itu.

Meskipun Menko Maritim membatalkan kehadiran kunjungannya, massa aliansi tetap melangsungkan aksi dan menyuarakan pendapat mengenai penolakan proyek reklamasi teluk Jakarta.

Aktual



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close