Demokrat Jakarta: Penguasa Pakai Intelijen Untuk Menekan, Itu Cara Orde Baru
Berita Islam 24H - Sangat tercela jika penguasa menggunakan aparat keamanan untuk menekan seseorang demi memperpanjang kekuasaannya.
Demikian penegasan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso, menanggapi informasi Kepala BIN, Budi Gunawan, memanggil Gubernur Papua, Lukas Enembe, ke kediamannya pada Selasa pekan lalu. Tujuannya meminta Lukas mengamankan suara Joko Widodo dan PDIP di Papua untuk 2019.
"Pemerintah menggunakan aparat itu cara Orde Baru yang sudah lama ditinggalkan. Kenapa sekarang cara-cara tersebut dipakai lagi untuk kepentingan kekuasaan?" kata Santoso, saat dihubungi wartawan, Jumat (15/9).
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo harus memberi klarifikasi. DPR RI juga mesti memanggil pihak-pihak bersangkutan yang disebut ikut dalam pertemuan itu, terutama aparat keamanan yang diduga terlibat.
Kalau benar cara bekerja aparat seperti itu, lanjut Santoso, pemerintah mempraktikkan politik dagang sapi.
"Panggil orang-orangnya minta penjelasan, atau DPR bisa mengusulkan agar yang bersangkutan dicopot," harap Santoso.
Tersiar kabar bahwa Kepala BIN, Budi Gunawan, memanggil Lukas Enembe ke kediamannya pada Selasa pekan lalu. Tujuannya meminta Lukas mengamankan suara Joko Widodo dan PDIP di Papua untuk 2019.
Lukas juga dipertemukan dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kapolda Sumatera Utara (eks Kapolda Papua) Paulus Waterpauw membahas Pilkada Papua tahun depan. Lukas diarahkan Kepala BIN untuk berpasangan dengan Paulus yang katanya sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Kemarin redaksi meminta klarifikasi Lukas atas kabar itu. Dia hanya menegaskan informasi tersebut hoax, begitu pula foto-foto dari pertemuan itu.
Redaksi juga sudah menghubungi pihak BIN, namun mereka belum bersedia mengeluarkan pernyataan resmi. [beritaislam24h.info / rmol]
