-->

“Kasihan Anak Saya, Ya Allah… “

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

“Kasihan Anak Saya, Ya Allah… “

Berita Islam 24H - SITI ZUBAIDAH, 30, tak pernah menyangka nasib suaminya berakhir dengan tragis; tewas dibakar hanya karena dituduh mencuri amplifier masjid. Padahal, ia ke masjid untuk sholat dan kebetulan membawa amplifier bekas yang baru saja dibeli untuk diperbaiki dan dijual kembali. Berikut cerita pilu warga Kabupaten Bekasi tersebut.

Deni Iskandar, Bekasi

Rumah bercat biru tipe 36 yang kini hanya ditinggali Siti Zubaedah, terus didatangi sejumlah pelayat yang berasal dari warga sekitar rumah serta keluarga. Rumah sederhana yang berlokasi di Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi itu kini berduka setelah ditinggal Muhamad Alzahra alias Zoya, 30 untuk selama-lamanya.

Zubaedah dan Zoya sudah tinggal di rumah sewa itu sejak tahun 2012 lalu atau setahun setelah mereka menikah. Di rumah itu Zubaedah dan Zoya dikaruniai seorang anak bernama Alif Saputra, 4. Iroisnya, Zubaedah saat ini tengah mengandung anak keduanya yang sudah berusia enam bulan.

“Saya sangat terpukul dengan kejadian ini. Kok ada orang tega membakar manusia, suami saya yang ke masjid untuk sholat,” kata Zubaedah, kepada INDOPOS yang berkunjung ke rumahnya, kemarin.

Sepanjang bercerita, Zubaedah terus menangis. Air matanya membasahi pipi dan sesekali ia seka dengan hijabnya. Beberapa kali Zubaedah berhenti bicara karena tak sanggup melanjutkan kata-kata. Ia benar-benar terpukul dengan kejadian yang menimpah suaminya. Jangankan Zubaedah, masyarakat umum pun marah dengan aksi main hakim sendiri tersebut. Masyarakat menggelar aksi membentang kain putih dan ditandatangani, sebagai keprihatinan atas aksi main hakim sendiri.

Dari keterangan yang dihimpun INDOPOS, kejadian mengerihkan itu berawal ketika Zoya sholat di sebuah mushollah di Kampung Cabang Empat RT2 RW 1, Desa Urip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Saat itu, Zoya ikut sholat berjamaah bersama warga setempat. Namun Zoya keluar belakangan, setelah warga lainnya meninggalkan mushola.

Saat keluar musholah, ada yang melihat Zoya membawa amplifier di atas motornya, yang sempat dibawanya masuk ke mushola ketika sholat. Namun warga baru menuduh Zoya adalah pelaku pencurian, setelah marbot mushola tersebut teriak kehilangan amplifier. Sementara Zoya sudah jalan meninggalkan mushola.

Sang marbot kemudian mengejar Zoya dan baru ditemukan sekitar 2 km dari mushola. Informasi pun simpang siur. Ada yang mengatakan Zoya lari hingga tercebur ke kali setelah diteriakin maling. Namun ada juga yang menyebutkan, Zoya tidak lari dan langsung membantah bahwa dirinya bukan pencuri.

Tak sempat menjelaskan lebih jauh dari mana ia dapatkan amplifier yang ia bawa, Zoya sudah keburu dihajar massa. Bahkan ada yang provokasi untuk membakarnya.

“Bakar saja, bakar saja. Maling mana ada yang ngaku maling. Penuh penjara,” teriak seseorang ketika itu. Setelah dipukuli hingga pingsan, Zoya kemudian disiram bensin oleh seseorang yang mengenakan celana pendek berkaos putih kuning. Zoya pun kemudian dibakar.

Masyarakat hanya menyaksikan tubuh Zoya yang tak berdaya tergelat di parit tak berair dan dijilat api. Celananya ditarik hingga tampak celana dalamnya yang berwarna biru. Entah apa yang ada dalam fikiran masyarakat ketika itu, yang hanya menyaksikan tubuh Zoya terbakar dan tak sedikit yang merekam Zoya dalam keadaan api membara, dengan telepon selulernya.

Kulit Zoya melepuh. Api mati dengan sendirinya. Baru setelah itu tampak seorang pria membawa air dalam ember dan menyiram tubuh Zoya sedikit demi sedikit, seperti menyiram jalan yang kering untuk menghindari debu.

Zubaedah terus menangis mengingat kejadian yang bakal tak akan dilupakannya seumur hidup. Ia pun sesekali menatap anaknya yang masih kecil serta mengusap-usap perutnya.

“Kasihannya anak saya, mas. Masih kecil, ini masih di dalam kandungan. Ya Allah…” kata Zubaedah sambil menarik nafas panjang.

Zubaedah mengatakan, suaminya itu tukang service amplifier dan beberapa peralatan elektronik lainnya. Setiap hari, suaminya pergi mencari amplifier rusak untuk kemudian dia perbaiki dan kembali dijual dengan harga yang pantas.

Siti meyakini, amplier yang dibawanya di hari naas itu adalah milik suaminya yang baru saja dibeli dari orang lain. “Suami saya sering membeli amplifire bekas dari orang lain. Di rumah amplifire itu diperbaiki untuk dijualnya kembali,” jelas Zubaedah.

Pengakuan Siti tentang pekerjaan suaminya memang terbukti. Ada banyak amplifier bekas terlihat di rumah kontrakan mereka. Ada juga sejumlah peralatan kerja yang berserakan di pojok-pojok rumah.

“Suami saya orang baik. Tidak mungkin dia nyuri. Ke masjid itu untuk sholat. Pengeras suara itu dia beli dari orang lain,” katanya. Sementara Pandi, 40, ayah Zubaedah yang kemarin ada saat wawancara juga membenarkan bahwa menantunya itu bekerja sebagai tukang service peralatan elektronik.

“Menantu saya adalah orang yang taat dan rajin beribadah. Saya yakin dia tidak melakukan itu (mencuri, red),” jelas Pandi.

Ditanya apa hal yang paling dia ingat soal suaminya, menurut Zubaedah, Zoya adalah pria pekerja keras, baik dan taat beribadah. Zoya sedang berjuang mengumpulkan uang agar bisa memiliki rumah sendiri. “Impiannya (Zoya) bisa beli rumah, nggak nyewa lagi. Makanya dia kerja keras,” ujar Zubaedah.

Kini, Siti Zubaedah, hanya bisa pasrah atas apa yang dialaminya. Ia pun berharap agar kepolisian menangkap dan menghukum pelaku pembakaran terhadap suaminya.

Terpisah, Kapolres Metro Bekasi Kabupaten Bekasi Kombes Asep Adi Saputra mengaku, sedang melakukan penyelidikan kepada warga yang main hakim sendiri hingga menewaskan Zoya.

“Kita masih melakukan penyelidikan pelaku yang membakar MA,” katanya Minggu (6/8) kemarin.

Menurutnya, hingga kini sudah ada 11 orang saksi yang diperiksa, antara lain mushola. Dia menilai aksi main hakim sendiri itu merupakan tindakan tidak memiliki rasa kemanusiaan. “Tindakan yang tidak dibenarkan,” tandasnya. [beritaislam24h.info / indo]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close