-->

Optimisme Jokowi Kandas Di Tangan Sri Mulyani

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Optimisme Jokowi Kandas Di Tangan Sri Mulyani

Berita Islam 24H - Optimisme Presiden Joko Widodo (Jokowi) kandas di tangan Sri Mulyani (Menteri Keuangan). Inilah ungkapan pengamat ekonomi Gede Sandra yang tayang di harianterbit.com belum lama ini. Dosen di sebuah perguruan tinggi swasta itu menyatakan hal tersebut terkait dengan kondisi ekonomi nasional dalam kurun waktu 1 tahun terakhir juga belum menunjukkan optimisme seperti yang diharapkan oleh Presiden Jokowi.

Target Presiden Jokowi agar pertumbuhan ekonomi tahun 2017 mencapai 5,3 persen, oleh Sri Mulyani pada Januari 2017 yang lalu justru hanya dipatok 5,1 persen. Tak berhenti disitu, target pertumbuhan ekonomi 2018 yang dikejar Presiden Jokowi diatas 6 persen juga masih dipotong oleh Sri Mulyani menjadi sekitar 5,2 persen hingga 5,6 persen.

Belum lagi penerimaan pajak melalui program tax amnesty yang tidak mencapat target, yang mengecewakan presiden. Ditambah lagi dengan utang luar negeri pemerintah Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan Rp 3.549 triliun, atau naik Rp 384 triliun (Januari 2017).

Kandasnya keinginan presiden untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu juga dinilai akibat kebijakan Sri Mulyani yang mengandalkan pengetatan anggaran, pencabutan subsidi, 'pemalakan pajak' bagi UMKM. Kebijakan ini membuat rakyat kecil dan pengusaha kecil terpukul.

Sejumlah pakar ekonomi menilai, kondisi perekonomian Indonesia saat ini terpuruk. Kehidupan rakyat semakin susah, daya beli terus melemah dan pertumbuhan ekonomi tidak naik signifikan, hanya disekitar 5 persen. Bahkan, timbul penilaian, kondisi ekonomi saat ini dinilai mirip dengan kondisi ekonomi Indonesia saat dijajah oleh Belanda.

"Ekonomi Indonesia saat ini tidak jauh beda dengan kondisi ekonomi saat kita di jajah Belanda. Mereka menjajah dengan menjarah rempah-rempah dan komoditas lainnya yang dikirim ke negaranya," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Bambang Brodjonegoro saat menghadiri acara paguyuban Mas TRIP di Gedung Perbanas, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Keadaan ekonomi seperti ini dinilai akibat ketidakmampuan tim ekonomi kabinet Jokowi, terutama Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengkritik kinerja ekonomi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang pencapaiannya sejauh ini jauh dari target-target di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Perlambatan ekonomi selama tiga tahun terakhir dinilai sebagai buktinya.

Maka tak heran, sejumlah kalangan menuding, terpuruknya kondisi ekonomi Indonesia itu dinilai banyak kalangan karena ketidakmampuan tim ekonomi Jokowi terutama Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Sri Mulyani.

Keduanya dinilai tidak mampu melakukan terobosan-terobosan cerdas untuk mencerahkan ekonomi Indonesia, meeningkatkan pertumbuhan yang bisa agar mendorong membaiknya daya beli masyarakat. Sehingga jumlah rakyat miskin tidak terus bertambah.

Akhirnya, belakangan, desakan agar presiden mengganti Menko Darmin dan Menkeu Sri Mulyani semakin kencang terdengar di ranah publik. Alasannya, kedua menteri itu tidak mempunyai kemampuan mencerahkan atau menggairahkan ekonomi Indonesia.

Harapan kita, jika perombakan kabinet jilid III dilakukan, Presiden Jokowi harus memilih tim ekonomi yang mampu bekerja keras, memiliki kecerdasan, dan bisa melaksanakan Nawacita yang dicanangkan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.

Dengan demikian, para menteri seperti itu akan mampu melakukan berbagai terobosan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional, meningkatkan pertumbuhan dan mendorong daya beli rakyat semakin membaik.

Selain itu, menteri-menteri seperti ini tentu akan mampu mewujudkan impian Jokowi untuk mewujudkan visi atau jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian bisa tercapai. [beritaislam24h.info / htc]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close