KabarViral - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah menyeru kepada masyarakat internasional dan negara-negara Muslim bertanggung jawab untuk menghentikan agresi Israel.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional dan negara-negara Arab dan Islam untuk bertanggung jawab menghentikan tindakan pendudukan yang bertentangan dengan semua undang-undang, kesepakatan dan piagam internasional,” kata Hamdallah pada rapat kabinet mingguan Otoritas Palestina.
Dia meminta masyarakat internasional dan negara-negara Muslim dapat memaksa Israel memindahkan detektor logam di masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
“Langkah-langkah keamanan yang meningkat di Israel merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengubah status quo di kompleks tersebut, yang dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam,” imbuhnya seperti dikutip The New Arab, Senin (19/07).
Sejak pendudukan Israel pada tahun 1967, Yordania telah menjadi penjaga masjid. Orang-orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi kompleks tersebut namun tidak berdoa di sana, sebuah keputusan yang didukung oleh hukum Halakhik Yahudi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sebuah gerakan di Israel untuk membangun kedaulatan Yahudi secara penuh atas situs tersebut telah mendapatkan momentum.
Setelah dianggap pinggiran dan ekstrem, gerakan ini sekarang mendapat dukungan dari rabbi moderat dan politisi. “(Langkah-langkah ini) masuk dalam kerangka rencana pendudukan untuk mengubah status quo bersejarah di Yerusalem dan Masjid al-Aqsa yang diberkati,” kata Hamdallah.
Sementara Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan bahwa tidak ada niat untuk mengubah status quo di tempat suci tersebut. Dia mengklaim bahwa detektor logam adalah alat yang diperlukan setelah terjadi serangan yang menyebabkan dua polisi Israel dan tiga penyerang Arab-Israel tewas.
Hamdallah memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mengganggu kestabilan wilayah yang lebih luas. “Apa yang terjadi adalah agresi kotor dan rencana Israel yang berbahaya, yang akan meningkatkan ketegangan di Yerusalem secara khusus dan wilayah umumnya, meledakkan situasi, dan memicu perang agama,” katanya.
Setelah dipasang detektor logam, warga Palestina memilih untuk beribadah di luar masjid dan mengadakan protes atas tindakan baru tersebut.
“Kami menolak perubahan yang diberlakukan oleh pemerintah Israel,” kata Sheikh Omar Kiswani, direktur Al-Aqsa kepada wartawan pada hari pertama demonstrasi. “Kami tidak akan masuk melalui detektor logam ini,” tambahnya.
Sumber: The New Arab/kiblat