Umatuna.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berkunjung ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (13/7/2017).
Dalam kunjungannya ini terdapat beberapa agenda yang akan dilakukan presiden.
Satu di antaranya yaitu seremonial penyerahan sertifikat hak atas tanah yang merupakan program strategis nasional pembinaan dan fasilitas serta kerjasama akses reform.
Khusus untuk kunjungannya kali ini, penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk Provinsi Kalimantan Timur akan diserahkan sebanyak 1.535 lembar yang dilaksanakan di gedung Dome, Balikpapan Sport & Convention Centre (BSCC).
Meski penyerahan sertifikat telah sukses dan sudah diterima oleh ribuan warga, ternyata terdapat kekecewaan yang dirasakan segelintir warga Balikpapan atas kedatangan RI 1 ini.
Kekecewaan tersebut terkait lokasi seremonial penyerahan sertifikat hak atas tanah yang bertempat di gedung Dome.
Rupanya sebelum kedatangan Presiden Jokowi, gedung Dome terlebih dahulu di-booking oleh warga untuk menyelenggarakan acara resepsi pernikahan.
Seorang warganet menumpahkan kekecewaan sekaligus membuat surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden Jokowi.
Netizen dengan akun "AF" menceritakan kekecewaan yang dirasakan keluarganya.
Ia menjelaskan bahwa gedung Dome telah di-booking jauh hari sejak dua bulan lalu.
Sementara itu gedung mulai digunakan dari Senin-Sabtu (10-15/7/2017).
Persiapan berupa dekorasi gedung yang membutuhkan waktu lima hari kerja pun sudah berjalan tiga hari, (10-12/7/2017).
Namun kedatangan Jokowi yang terbilang mendadak ini membuat dekorasi yang sedang berjalan ini terpaksa dibongkar.
Pihak keluarga yang menyelenggarakan resepsi pernikahan ini mendapat kabar dari Protokoler Dinas Pertanahan yang diperintahkan langsung oleh Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi untuk berhenti dan membongkar dekorasi yang telah berjalan.
"Awal rencananya di Grandsenyiur, dan ternyata pada pagi hari berubah tempat ke #Domebalikpapan tanpa ada musyawarah dan mufakat kepada kami pihak Penyewa dome sebelumnya, sontak kami terkejut karena #Domebalikpapan sudah 3 hari kami lakukan pembedahan dekorasi pernikahan, hellow kaget dong kita tempat yang sudah kita sewa lebih dahulu dari 2 bulan yang lalu akan di gunakan dengan tiba2 dan seenaknya ? dimana keadilan pemerintah kepada rakyatnya ? dan yang lebih menyakitkan lagi dekorasinya harus di bongkar ? eh eh kok makin seenaknya yah tanpa ada musyawarah sebelumnya," keluh AF.
Atas perintah pembongkaran tersebut, akhirnya pihak keluarga mencoba untuk berdiskusi dengan tim dekorasi.
Pihak dekorasi pun mengiyakan untuk dibongkar, namun meminta biaya tambahan atas bongkar pasang dekorasi tersebut.
Merasa terbebankan oleh tambahan biaya itu, pihak keluarga ini pun meminta pertanggung jawaban protokoler dan Wali Kota Balikpapan.
Namun bukan jawaban sesuai harapan yang didapatkan, pihak Wali Kota Balikpapan tidak mau tahu dengan keluhan tersebut dan meminta agar gedung segera dikosongkan tanpa kompensasi ganti biaya penambahan.
"Nah lho ? sudah merampas hak kami sebagai rakyat, di tambah lagi dengan beban biaya yg tidak mau di pertanggung jawabkan !!! Bisa di bayangin dong, dari pihak dekorasi meminta waktu 5 hari kerja penyelesaian pembedahan dome dan tiba2 sudah 3 hari pengerjaan harus di berhentikan dan membongkar kembali hasil jerih payah kerjanya, dan melakukan pemasangan kembali setelah acara kepresidenan selesai yang hanya menyisakan waktu 1 hari 1 malam sampai ke hari H pernikahan," tulis keterangan unggahan itu.
Tak hanya itu, warga Balikpapan yang merasa kecewa ini pun menyampaikan keluhannya tentang sistem penyewaan gedung Dome. Sumber: Tribun
Dalam kunjungannya ini terdapat beberapa agenda yang akan dilakukan presiden.
Satu di antaranya yaitu seremonial penyerahan sertifikat hak atas tanah yang merupakan program strategis nasional pembinaan dan fasilitas serta kerjasama akses reform.
Khusus untuk kunjungannya kali ini, penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk Provinsi Kalimantan Timur akan diserahkan sebanyak 1.535 lembar yang dilaksanakan di gedung Dome, Balikpapan Sport & Convention Centre (BSCC).
Meski penyerahan sertifikat telah sukses dan sudah diterima oleh ribuan warga, ternyata terdapat kekecewaan yang dirasakan segelintir warga Balikpapan atas kedatangan RI 1 ini.
Kekecewaan tersebut terkait lokasi seremonial penyerahan sertifikat hak atas tanah yang bertempat di gedung Dome.
Rupanya sebelum kedatangan Presiden Jokowi, gedung Dome terlebih dahulu di-booking oleh warga untuk menyelenggarakan acara resepsi pernikahan.
Seorang warganet menumpahkan kekecewaan sekaligus membuat surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden Jokowi.
Netizen dengan akun "AF" menceritakan kekecewaan yang dirasakan keluarganya.
Ia menjelaskan bahwa gedung Dome telah di-booking jauh hari sejak dua bulan lalu.
Sementara itu gedung mulai digunakan dari Senin-Sabtu (10-15/7/2017).
Persiapan berupa dekorasi gedung yang membutuhkan waktu lima hari kerja pun sudah berjalan tiga hari, (10-12/7/2017).
Namun kedatangan Jokowi yang terbilang mendadak ini membuat dekorasi yang sedang berjalan ini terpaksa dibongkar.
Pihak keluarga yang menyelenggarakan resepsi pernikahan ini mendapat kabar dari Protokoler Dinas Pertanahan yang diperintahkan langsung oleh Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi untuk berhenti dan membongkar dekorasi yang telah berjalan.
"Awal rencananya di Grandsenyiur, dan ternyata pada pagi hari berubah tempat ke #Domebalikpapan tanpa ada musyawarah dan mufakat kepada kami pihak Penyewa dome sebelumnya, sontak kami terkejut karena #Domebalikpapan sudah 3 hari kami lakukan pembedahan dekorasi pernikahan, hellow kaget dong kita tempat yang sudah kita sewa lebih dahulu dari 2 bulan yang lalu akan di gunakan dengan tiba2 dan seenaknya ? dimana keadilan pemerintah kepada rakyatnya ? dan yang lebih menyakitkan lagi dekorasinya harus di bongkar ? eh eh kok makin seenaknya yah tanpa ada musyawarah sebelumnya," keluh AF.
Atas perintah pembongkaran tersebut, akhirnya pihak keluarga mencoba untuk berdiskusi dengan tim dekorasi.
Pihak dekorasi pun mengiyakan untuk dibongkar, namun meminta biaya tambahan atas bongkar pasang dekorasi tersebut.
Merasa terbebankan oleh tambahan biaya itu, pihak keluarga ini pun meminta pertanggung jawaban protokoler dan Wali Kota Balikpapan.
Namun bukan jawaban sesuai harapan yang didapatkan, pihak Wali Kota Balikpapan tidak mau tahu dengan keluhan tersebut dan meminta agar gedung segera dikosongkan tanpa kompensasi ganti biaya penambahan.
"Nah lho ? sudah merampas hak kami sebagai rakyat, di tambah lagi dengan beban biaya yg tidak mau di pertanggung jawabkan !!! Bisa di bayangin dong, dari pihak dekorasi meminta waktu 5 hari kerja penyelesaian pembedahan dome dan tiba2 sudah 3 hari pengerjaan harus di berhentikan dan membongkar kembali hasil jerih payah kerjanya, dan melakukan pemasangan kembali setelah acara kepresidenan selesai yang hanya menyisakan waktu 1 hari 1 malam sampai ke hari H pernikahan," tulis keterangan unggahan itu.
Tak hanya itu, warga Balikpapan yang merasa kecewa ini pun menyampaikan keluhannya tentang sistem penyewaan gedung Dome. Sumber: Tribun