Pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kabar musibah yang menimpa salah seorang akademisinya, pakar teknologi informasi Hermansyah.
Seperti diketahui, sosok yang juga saksi ahli kasus dugaan chat pornografi Habib Rizieq Shihab itu mengalami penyerangan dengan benda tajam di wilayah Jakarta Timur, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Ahad (9/7).
Saat itu, Hermansyah berada dalam kendaraan roda empat untuk perjalanan pulang ke rumahnya. Sampai kini, pria tersebut masih dalam perawatan intensif di RS Hermina Depok
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, kami turut prihatin dan tentunya berduka dengan musibah yang menimpa Saudara Hermansyah. Beliau merupakan alumni ITB. Semoga pihak kepolisian dapat segera menemukan pelakunya, dan pihak keluarga Hermansyah diberikan kekuatan, kesabaran, serta ketabahan atas musibah yang menimpa beliau," tutur Kasubdit Humas dan Publikasi ITB, Fivien Nur Savitri, kepada Republika.co.id, Ahad (9/7).
Tidak hanya pihak ITB. Mewakili Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI (GNPF-MUI) Kapitra Ampera mengatakan kasus ini harus segara di selesaikan karena penusukan Hermansyah merupakan tindak kejahatan nyata.
"karena banyak kekerasan di Republik ini yang tidak ada ujung pangkalnya, kali ini (pembacokan Hermasyah) harus diselesaikan," kata Kapitra
Kapitra Ampera mengatakan, peristiwa pembacokan aktivis GNPF-MUI tersebut mencederai makna kemanusiaan dan demokrasi di Indonesia. Pembacokan tersebut, kata dia, justru bisa akan membahayakan ketenangan dan kedamaian yang terbangun dari semangat halal bi halal pasca Ramadhan.
"Ini akan membangkitkan amarah masyarakat. Polisi harus mengusut tuntas," ujar dia.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Juga dalam kesempatan lain mengutuk keras pembacokan tersebut MUI mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Menurut dia, kasus ini harus ditangani oleh pihak kepolisian secara cepat dan profesional karena peristiwa ini bisa menjadi bola liar dan menjadi isu yang akan sangat mengganggu kehidupan nasional.
Sosok Hermansyah menuai perhatian publik, khususnya lantaran pernyataannya bahwa dugaan chat mesum antara Habib Rizieq dan Firza adalah rekayasa. Hal itu sempat disampaikannya dalam sebuah acara televisi swasta. Sampai berita ini ditulis, foto-foto yang menampilkan mobil korban tersebut marak tersebar luas via internet.
tidak hanya mereka, tak ketinggalan melalui republika Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) juga menyampaikan penyesalannya atasa peristiwa penusukan terhadap salah satu alumninya.
Peristiwa penusukan terhadap Herman, menurut Abdi, membuktikan bahwa perlindungan terhadap warga, khususnya terhadap para aktivis dinilai kurang. Dia meminta aparat lebih memberi perhatian, terlebih kepada para aktivis.
"Kejadian ini adalah kekerasan, kita minta polisi atau aparat memberi jaminan meningkatkan perlindungan kepada warga khususnya, kebetulan herman ini, aktivis dan kritis," ujar dia.
Abdi menambahkan, IA ITB Jakarta meminta aparat kepolisian bertindak cepat menangkap pelaku penusukan terhadap Hermansyah. Penusukan terhadap ahli IT tersebut tak bisa dibiarkan berlarut sehingga bisa memunculkan spekulasi macam-macam.
diolah dari Republika