Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan kepada seluruh jajarannya terutama Kepala Densus 88 Anti Teror untuk mendeteksi secara ketat selama bulan Ramadan khususnya menjelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri."Lakukan langkah-langkah preemtif strike, lakukan tindakan cepat kalau ada indikasi lakukan sesuai kewenangan yang ada di UU," kata Tito di Mabes Polri, Selasa (20/6/2017).
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan secara maksimal untuk pengamanan jelang Lebaran 2017 khususnya dari serangan atau ancaman teror terutama di kantor polisi maupun objek vital.
"Tadi Pak Kapolri sudah menyatakan itu bahwa kita meningkatkan penyelidikan dan kita harapkan bisa melaksanakan preemtif strik, jadi tindakan preemtif," kata Setyo.
Menurut dia, karena dengan preemtif strike ini tentu aparat kepolisian bisa meminimaisir adanya korban sehingga jangan sampai terjadi dulu ancaman teror baru aparat bertindak turun tangan.
"Kita sudah bisa menggagalkan atau mencegah orang yang mau menyerang," ujarnya.
Ia menjelaskan salah satu tindakan antisipasi jelang lebaran yaitu digelarnya Operasi Ramadniya yang baru saja dibuka beberapa hari lalu, tentu giat operasi ini yang menjadi fokus utama adalah terorisme. Ini salah satu kegiatan antisipasi baik di Mako Polri maupun di luar, termasuk tempat-tempat objek vital.
"Kita sudah laksanakan gelar apel pasukan mulai tingkat Mabes Polri hingga Polres dan Polsek. Insya Allah (persiapan pengamanan sudah siap), kita berdoa semoga semua berjalan lancar dan semoga bisa seperti harapan kita semua yakni baik-baik saja," tandasnya. [rok]
